Salah satu sektor yang sangat penting dikembangkan untuk mendukung pembangunan pertanian adalah industri pertanian ( industri makanan ). pengembangan industri makanan diharapkan akan mampu memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian, membuka kesempatan kerja, sumber devisa sekaligus menyediakan pangan yang semakin beragam. pengolahan makanan engan memperhatikan gizi dan awet berhubungan erat dengan pemenuhan gizi masyarakat
permintaan produk olahan industri
makanan menunjukan kecenderungan makin meningkat baik pasar domestik maupun
internasional.hal ini bukan saja disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk
dunia secara kuantitatif, juga secara kualitatif kesejahteraan penduduk
tersebut semakn baik yang menyebabkann makin meningkatnya kebutuhan akan pangan
yang bergizi dan beragam.sejalan dengan hal tersebut, pengembangan teknologi
pengolahan pertanian terutama industri makanan sangat dibutuhkan. Ketersediaan
sumber daya alam, sumber daya manusia, besarnya hasil pertanian yang dimiliki
serta pasar terbuka akan memberikan daya Tarik tersendiri bagi pelaku pada
industry pengolahan hasil pertanian.
A. Pengertian
Ø
Pengolahan bahan pangan : kegiatan mengubah
bahan mentah menjadi bahan makanan siap dikonsumsi / bahan makanan ½ jadi.
Ø
Serealia : jenis tumbuhan golongan padi padian /
rumput rumputan ( Gramineae ) yang
dibudidayakan untuk menghasilkan bulir berisi biji bijian sebagai sumber
karbohidrat / pati
Ø
Umbi : organ tumbuhan yang mengalami perubahan
ukuran ( pembengkakan ) sebagai akibat perubahan fungsinya.
Ø
Olahaan bahan
pangan ½ jadi / Produk pangan primer adalah mengolah bahan baku pangan
dengan proses pengawetan menjadi aneka ragam olahan bahan baku pangan yang
memilika nilai ekonomi lebih tinggi.
B. Jenis
1.
Olahan pangan ½ jadi dengan bentuk pipih tebal
atau tipis
Contoh :
kerupuk gendar, kerupuk tette dan keripik tempe
2.
Olahan pangan ½ jadi dengan bentuk butiran besar
Contoh : jagung grontol, nasi jagung, kacang kedelai
goreng,dan biscuit
3.
Olahan pangan
½ jadi dengan bentuk butiran halus
Contoh : kue adee,
udang goreng tepung, chai kue, dan
bakpia
Makanan dibutuhkan manusia untuk
kelangsungan hidupnya. Makanan yang masuk ke dalam tubuh untuk menjaga
kesehatan, digunakan untuk proses pertumbuhan , mengganti sel – sel yang rusak,
dan persediaan energy. kata gizi berasal dari bahasa arab “ ghidza “ yang artinya makanan.
Kelompok zat gizi bedasarkan kegunaannya dibagi menjadi 3
yaitu :
1. Kelompok
zat gizi penghasil tenaga ( karbohidrat )
2. Kelompok
zat gizi pembangun sel ( protein )
3. Kelompok
zat gizi pengatur dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh seperti
yang terdapat pada sayuran bewarna
kuning, jingga, merah, serta buah – buahan
C. Tehnik
Pengolahan
1.
Tehnik pengolahan makanan panas basah ( moist heat )
Adalah
mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk
mematangkannya
a.
Tehnik merebus ( boiling ): mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih
b.
Tehnik poaching
: cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan
makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih ( 92-96 derajat
celcius)
c.
Tehnik braising
: tehnik merebus bahan makanan
dengan sedikit cairan dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara
perlahan – lahan
d.
Tehnik stewing
: mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus
dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api
sedang
e.
Tehnik mengukus ( steaming ) : memasak bahan makanan dengan uap air mendidih
f.
Tehnik simmering
: tehnik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang
didihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama
g.
Tehnik mengetim : memasak bahan makanan dengan
menggunakan 2 buah panci yang berbeda ukuran dimana salah satu panci lebih
kecil.
2.
Tehnik pengolahan makanan panas kering ( dry heat cooking )
Adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar
cairan untuk mematangkannya.
a.
Menggoreng dengan minyak banyak ( deep frying ) : memasak dengan
menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan benar – benar terendam
sehingga, memperoleh hasil yang kering ( crispy
)
b.
Menggoreng dengan minyak sedikit ( sallow frying ) : memasak dengan
menggunakan minyak sedikit pada wajan datar
c.
Menumis ( sautéing
) : tehnik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan
makanan yang telah dipotong kecil.
d.
Memanggang ( baking
) : mengolah bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah
tanpa menggunakan minyak
e.
Membakar ( grilling
) : mengolah makanan di atas
lempengan besi panas yang diletakkan di atas perapian langsung
D.
Penyajian dan Pengemasan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan
pangan sebagai berikut.
1. Kombinasi Warna
Dalam tata saji, warna merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.
Padu-padan warna yang indah merupakan salah satu faktor yang menjadi nilai jual
suatu hidangan.
2. Bentuk, Tekstur, dan Kekentalan
Bentuk suatu hidangan dapat diciptakan dari pemotongan bahan pangan.
Bahan pangan dapat dipotong dadu, memanjang, dirajang secara kasar atau halus,
dibentuk lonjong, bunga atau bintang. Adapun yang dimaksud dengan kekentalan
adalah dalam satu paket menu hendaknya memperhatikan kombinasi tingkat
kekentalan hidangan yang berbeda.
3. Rasa dan Suhu
Dalam penyajian satu menu hendaknya kita juga perlu mengombinasikan
rasa-rasa dasar seperti, rasa asin, rasa manis, rasa pedas, rasa gurih, rasa
pahit, dan rasa asam, maupun rasa yang sangat berbumbu. Suhu dari olahan pangan
yang dihidangkan juga perlu diperhatikan.
4. Alat Saji Makanan
Alat saji khas Indonesia sangatlah banyak. Hal ini sudah kamu pelajari
di semester 1. Ada alat saji tradisional dan modern. Alat saji tradisional
misalnya dengan wadah rotan dengan dialasi daun pisang. Alat saji modern dapat
berupa piring khusus untuk menu hidangan utama, sup, maupun piring kecil untuk
makanan penutup yang dilengkapi sendok dan garpu yang sesuai.
5. Hiasan/Garis
Hiasan atau garnis merupakan penunjang penampilan pada olahan pangan
yang dihidangkan. Hiasan ini dapat memberikan aksen warna yang mengugah selera,
bentuk yang bermacam-macam maupun tata
saji yang menarik.
Dalam
menyajikan suatu hidangan pada piring hendaknya memperhatikan semua hal yang
perlu ditampilkan seperti yang disebutkan di atas yaitu kombinasi warna,
bentuk, tekstur dan kekentalan, rasa dan suhu serta penggunaan alat saji. Tidak
lupa faktor yang sangat penting diperhatikan adalah kebersihan atau higienisnya
suatu hidangan.
Makasihhhhhh♡
BalasHapusMksiih
BalasHapusMakasih 😊
BalasHapusMaksiiiiihhhhhh
BalasHapusTrimss
BalasHapusMAkasi
BalasHapusBener gak tau jawabannya
BalasHapusJj
BalasHapus